PBSI Minta Maaf Kepada Masyarakat Indonesia – Dua ledakan bom berlangsung di lokasi terminal Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.
Waktu itu, di sekitaran tempat, tengah di gelar kesibukan orang-orang yaitu pawai obor menyongsong bln. suci Ramadhan.
Mengakibatkan, beberapa polisi yang tengah mengawal pawai serta warga sipil terluka sampai wafat dunia.
Berdasar pada info paling akhir, momen itu mengonsumsi korban 15 orang.
Pengamat permasalahan terorisme Harits Abu Ulya menyampaikan, terakhir tindakan teror bom berniat diperuntukkan pada petugas keamanan, terutama polisi.
Beberapa teroris, kata dia, menaruh dendam karena Polri gencar memberantas bebrapa grup radikal.
” Bila ada victim, sesungguhnya impact saja. Ini masalah dendam. Di masalah terlebih dulu mereka terasa rugi karna banyak rekannya yang wafat serta di tangkap, ” tutur Harits pada Kompas. com, Kamis (25/4/2017).
Motif sama telah banyak didapati di beberapa daerah, seperti di Bandung, Jatiluhur, serta Serpong.
Mereka menyasar sarana punya kepolisian, seperti pos-pos polisi.
Berkaitan peristiwa di Kampung Melayu, teroris menyasar aktivitas yang dikawal beberapa petugas kepolisian.
Harits menyampaikan, umumnya grup teroris memperhitungkan sasaran yang paling gampang dijangkau. Terkecuali ada kemauan serta kenekatan aspek kesempatan juga masuk dalam perhitungan mereka.
” Untuk mereka mana yang paling gampang dengan terbatasnya yang mereka punyai serta momentum yang cocok. Sesaat polisi juga agendanya tengah mengawal agenda umum, ” kata Harits.
Menurut Harits, terkecuali menginginkan balas dendam ke polisi, teroris menyasar tempat ramai untuk tunjukkan eksistensi diri.
Seakan mereka menginginkan tunjukkan pada khalayak, terutama polisi, kalau mereka masih tetap berkeliaran diluar walau telah banyak rekanan mereka diberantas Densus 88.
Pada umumnya, misi mereka memanglah menyebarkan teror serta ketakutan di orang-orang.
” Serta menginginkan tunjukkan kalau mereka masih tetap eksis, ” kata Harits.
Dari pola aksinya, Harits mengira teror bom di Kampung Melayu masih tetap ada hubungannya dengan grup yang terafiliasi ISIS. ” Mereka cuma komune cair dari grup yang terafiliasi ISIS, ” kata dia.