Diduga Hendak Dibunuh Ibunya, Seorang Warga Minut Lapor Polisi – Tragis dihadapi Risan Izaak (24) warga Desa Maumbi, Minahasa Utara (Minut), Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) di mana ibu kandungnya inisial SW dengan kata lain Sandra (53) warga yang sama disangka hampir membunuh korban dengan obat-obatan dari Tempat tinggal Sakit Jiwa (RSJ).
Risan waktu didapati di Mapolres Kabupaten Minut pada SINDOnews menyebutkan, awalannya menginginkan berjumpa keluarga bapak di Yogyakarta waktu itu ibu tidak sepakat.
” Saat pagi hari waktu bangun tidur dikamar saya kaget mendadak telah datang pihak dari satu diantara Tempat tinggal Sakit Jiwa (RSJ) di Manado serta segera mengangkat saya serta tangan saya diborgol, ” tutur dia, Kamis (23/11/2017), waktu buat laporan di SPKT Polres Minut.
Menurutnya, kemudian segera dibawa ke RSJ yang berada di Manado serta dikerjakan kontrol karna dipandang kurang waras oleh aktor.
” Waktu di check hasil kesehatan saya baik serta tidak menderita masalah jiwa, saya juga dilepaskan serta diijinkan pulang tapi aktor tidak sepakat serta disangka aktor bekerja sama juga dengan pihak RSJ serta saya diberi obat-obatan yang keras dosisnya, ” tegas dia.
Dia menerangkan, kemudian sesampainya dirumah lalu diperintahkan aktor untuk minum obat itu waktu diminum tubuh merasa tidak nyaman serta kepala merasa pusing.
” Peristiwa itu berlangsung empat bln. lantas, tetapi saya baru memiliki peluang untuk memberikan laporan hal semacam ini ke Mapolres Minut hari ini, saya berharap laporan dapat di terima karna saya terasa terancam serta terang aktor lakukan percobaan pembunuhan, ” terang dia.
Lanjut dia, karna sulit keluar tempat tinggal pada akhirnya dibantu tetangga untuk datang melapor ke Mapolres Minut.
” Saya telah takut pulang kerumah saat ini karna saya juga akan dibunuh oleh aktor yang ibu kandung saya. Dulunya sopir saya sempat juga dikerjakan begini oleh ibu kandung saya, ” tutur dia.
Di ketahui, dari pihak kepolisian sendiri sampai Jam 14. 30 Wita belum juga terima laporan dari korban mengingat belum juga cukup alat bukti serta masih tetap dikerjakan kontrol berkaitan obat yang didapatkan aktor pada korban.