Ketua DPR Akan Mundur Jika Saat Tepat – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto mengerti kuatnya tekanan pada dianya untuk mundur dari jabatannya sesudah jadi tersangka serta tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .
Waktu berjumpa pimpinan serta anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Setnov mengungkap dianya tengah menanti peristiwa yang pas untuk mundur dari jabatan Ketua DPR.
” Saya ketahui tekanan supaya saya mundur tinggi. Saya juga akan lakukan itu dengan lihat momentum, ” sekian anggota MKD Maman Imanulhaq dari Fraksi PKB mengungkap kembali pernyataan Setnov itu saat berkunjung ke kantor redaksi, Kamis (30/11/2017) malam.
Pimpinan serta anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR berjumpa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Kamis (30/11/2017) jam 10. 20 sampai 11. 47 WIB.
Mereka yang mendatangi KPK adalah Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Gerindra, Wakil Ketua Sarifuddin Sudding dari Fraksi Hanura, dan dua anggota yaitu Maman Imanulhaq dari Fraksi PKB serta Agung Widyantoro dari Fraksi Golkar, dan seseorang staf.
Kehadiran pimpinan serta anggota MKD untuk lakukan kontrol pada Ketua DPR Setya Novanto atas sangkaan pelanggaran etik.
Novanto, yang berstatus tersangka masalah sangkaan korupsi project e-KTP ini tengah ditahan KPK.
Apakah ia juga akan mundur sesudah sistem praperadilan jilid II? Setnov cuma menginginkan semuanya pihak menghormati semuanya sistem hukum yang tengah jalan, termasuk juga usaha hukum yang tengah ia kerjakan lewat praperadilan di Pengadilan Jakarta Selatan.
Apakah mesti menang atau kalah baru juga akan mundur?
Kiai Maman cuma menangkap hasrat mundur Setnov bukanlah masalah perkara menang atau kalah dalam praperadilan jilid II, di mana pada sidang pertama KPK tidak ada.
Tapi tidak tertutup peluang bila momennya pas dia juga akan lakukan apa yang kita kehendaki serta tekanan umum itu, ” terang Ketua Instansi Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) ini.
Yang pasti Calon Calon Wakil Gubernur Jawa Barat ini lihat tak ada sekali lagi ambisi besar dari Setnov untuk tetaplah bertahan jadi Ketua DPR di tenah lilitan masalah hukum yang menimpa dianya.
Kiai Maman–sapaan anggota Komisi VIII DPR RI ini menceritakan, Setnov juga mengajak semuanya koleganya itu untuk ikut mengawal tiap-tiap program parlemen yang telah diputuskan serta ditargetkan dapat tetaplah jalan bila dianya nanti telah tak akan memimpin.
Sebelumnya mendatangi tempat tinggal tahanan KPK untuk menjumpai Setnov, Kiai Maman menyebutkan MKD juga akan berupaya membujuk Ketua Umum Golkar itu untuk mundur jadi Ketua DPR.
Langkah itu dikerjakan sesudah tekanan supaya mahkamah itu mengolah pelanggaran etik Novanto marak disuarakan.
Ya kita sesungguhnya lebih pada konsultasi karna dalam pilihan-pilihan itu, yakni mengundurkan diri, ditarik oleh Golkar, serta yang ke-3 adalah bagaimana MKD mengambil keputusan itu dalam sidang etik, ” tutur Kyai Maman, Kamis (30/11/2017) .
Menurut dia, pertemuan MKD dengan Novanto difasilitasi oleh KPK. Novanto sekarang ini berstatus tahanan KPK di masalah sangkaan korupsi e-KTP.
Maman menyebutkan kalau mengundurkan diri dari tempat Ketua DPR adalah pilihan rasional untuk Novanto.
Berarti tambah baik Novanto konsentrasi melakukan kasusnya, ” tutur Kiai Maman.