Densus Hendak Segera Amankan Teroris Sebelum Beraksi – Detasemen Spesial 88/Antiteror Polri telah tangkap delapan orang tersangka teroris dalam operasinya di daerah Jawa Tengah dalam satu pekan paling akhir. Banyaknya dimaksud dapat makin bertambah.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Rykco Amelza Dahniel membetulkan penangkapan pada delapan masyarakat Jawa Tengah itu. Menurutnya, kontrol pada mereka sekarang ini masih berjalan di Mapolda Jawa Tengah.
“Ini ada penangkapan, proses penegakan hukum pada masalah terorisme yang dikerjakan Densus, ada 8 terduga yang dikerjakan penangkapan oleh Densus,” katanya, pada wartawan, Selasa (14/5) malam.
Rycko menyebutkan kontrol itu akan berjalan sepanjang 7×24 jam untuk mencari bukti lebih kuat sebelum penentuan terduga.
“Dalam tempo 7 ini hari akan dikerjakan kontrol oleh Densus di Polda Jawa Tengah untuk memastikan apa yang berkaitan dapat dibuktikan ataukah tidak,” katanya.
Ia juga buka peluang masalah menambahkan jumlahnya tersangka teroris yang diamankan, bersamaan peningkatan penyidikan.
“Kelak masih ditingkatkan , jumlahnya [terduga teroris] direncanakan dapat makin bertambah sebab selalu ditingkatkan”, kata Ryco.
Didapati, dalam tempo satu pekan, minimal 8 orang masyarakat Jawa Tengah yang bertempat di Semarang, Kudus, Grobogan, Sragen, serta Magelang ditangkap sebab disangka mempunyai keterikatan dengan grup teroris yang akan berlaga di Indonesia.
Diantaranya ialah Ahmad Taufik Teguh Prasetyo (46), masyarakat Lempongsari Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang, yang diamankan pada Selasa (14/5).
Dari info yang didapat, Taufik yang kesehariannya kerja jadi petugas keamanan atau sekuriti satu sekolah swasta di lokasi Banyumanik, Semarang, ini disangka berkaitan dengan grup Neo Jamaah Islamiyah, yang berusaha untuk eksis kembali dengan manfaatkan tindakan people power pada 22 Mei 2019.