Ortu Murid Pukul dan Tendang Ibu Guru di Kupang, Begini Kronologinya – M (57), seseorang guru wanita di SMAN 4 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi korban penganiayaan orangtua murid. Penganiayaan itu bermula waktu M menyapa murid wanita inisial MCT (16).
“Jadi kronologinya awalannya seseorang murid inisial MCT ini bersenggolan dengan seseorang guru di sekolah itu,” kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast waktu dihubungi, Sabtu (20/10/2018).
Jules menjelaskan momen itu berlangsung pada Rabu (17/10) seputar jam 10.30 WITA. Waktu bersenggolah dengan guru M, MCT tidak mempedulikan.
“Lalu guru itu lantas ikuti murid itu sampai ke perpustakaan serta menanyakan ke murid ‘tadi kamu senggol ibu tidak sadar, kamu tidak etika’, ditegurlah mengapa tidak meminta maaf, selalu gurunya ini lantas lekatkan telapak tangannya ke pipi seperti akan menempeleng perlahan, lantas ditinggal pergi,” katanya.
sesudah itu, MCT lantas menelepon orang tuanya serta mengemukakan jika ia dipukul atau ditempeleng. Bapak murid itu, MT (56) juga menjumpai guru di sekolah.
“Didapatilah ibu ini tengah di ruangan kelas, tengah mengajar, lantas orangtua murid ini langsung memaki korban serta berupaya memukul korban, lalu menendang ibu guru ini di bagian perut,” katanya.
Beberapa murid serta guru yang lainnya juga melerai serta mengamankan aktor agar tidak berlangsung amukan dari beberapa siswa serta guru yang lainnya.
“Sesudah itu orangtua murid ini ditangkap oleh beberapa guru serta murid yang lainnya. Lalu dibawalah ke Polsek Kelapa Lima hari itu ikut diserahkan,” katanya.
Akan tetapi, ibu guru itu tidak ingin membuat laporan. Ia ikut tidak ingin divisum dengan fakta kekerasan itu tidak memunculkan luka.
“Tetapi sesudah itu malah orangtua murid ini malah memberikan laporan jika anaknya dianiaya oleh guru. Orangtua ikut melapor jika ia dikeroyok,” katanya.
Diluar itu, dari pihak guru ikut membuat laporan penganiayaan oleh orangtua murid itu. “Orangtua murid aniaya guru ada (laporannya), dari pihak guru-guru, guru-guru ini kan tidak terima,” katanya.
“Laporan polisinya di Polres Kupang Kota,” sambungnya.
Masalah ini masih tetap diatasi serta diselidiki polisi.