Proses Pemungutan Suara di Cianjur Terhenti Selama 2 Jam, Gara-gara Ini – Beberapa masalah berkenaan proses pengambilan suara berlangsung di lokasi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Di Desa/Kecamatan Haurwangi proses pengambilan suara sudah sempat di stop sebab terdapatnya surat nada Dapil (Daerah Penentuan) yang tertukar.
Masalah berlangsung di TPS 19 serta TPS 5, proses pengambilan suara berhenti hampir saat 2 jam sebab menanti keunggulan surat nada dari TPS yang lain.
” Kira-kira waktu 09. 30 WIB di stop lantas bersambung kira-kira waktu 11. 30 WIB sebab makan waktu untuk akomodir di stop dahulu PPS ditempat bekerja ke TPS beda mencari surat nada yang ada lebih, disaat jatah tercukupi sesuai sama yang diperlukan baru proses dilanjut, ” kata Ganjar Komisioner PPK Haurwangi, lewat sambungan telephone.
Surat nada yang tertukar pada dapil 4 yang mestinya lokasi Selatan Cianjur masuk ke Dapil 3 tempat TPS 19 serta 5 ada. Menurut Ganjar dari KPU sendiri tidak ada surat nada cadangan.
Selain itu, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman menilainya realisasi pengambilan suara di sejumlah tempat di Kabupaten Cianjur dikira memilukan. Ia menilainya terdapat beberapa kekurangan pada pelaksaan yang tergelar mulai sejak pagi sampai siang di beberapa TPS.
Herman mengatakan dengan mobile mengendalikan persiapan TPS di beberapa tempat sampai kira-kira waktu 04. 00 WIB, Rabu (17/4) . Hasil dari laporan yang ia terima ada keterlambatan logistik sampai surat nada yang tertukar.
” Saya cek distribusi hingga jam empat pagi nyata-nyatanya ada banyak yang belum di distribusikan, saya dengan Ibu Kapolres Cianjur (AKBP Soliyah) walaupun sebenarnya telah tolong untuk memercepat prosedurnya, ” kata Herman lewat sambungan telephone.
Gara-gara keterlambatan itu menurut Herman banyak daerah yang kekurangan logistik serta distribusi ke tiap-tiap tingkatan pelaksana yang pada akhirnya terlambat.
” Yang sangat banyak muncul itu aduan minimnya logistik untuk TPS, keadaan itu berlangsung gara-gara pemenuhan distribusi dari pusat yang terlambat ada ke daerah, ” lanjut ia.
Ke-2 diterangkan Herman berkenaan terdapatnya surat nada yang tertukar, perihal ini gara-gara proses distribusi yang dikira cepat-cepat sampai memicu petugas kurang cermat.
” Ada surat nada yang tertukar antar daerah penentuan (Dapil) . Harusnya Dapil 1 masuk ke dapil 3 ada dapil 3 ke Dapil 2 , sebab mungkin pengirimannya telat pada akhirnya (petugas) kurang cermat lantas cepat cepat, ” katanya.
Kecuali segala sesuatu itu, Herman pun menyesalkan kotak nada yang kurang hingga mesti meminjam ke lokasi kabupaten yang beda. ” Pokoknya kurang memuaskan, saya sangatlah sedih. Ketertarikan pemilih telah baik tetapi penyelenggara seperti kurang siap, ” tambah ia.